Posisi duduk pembonceng nyamping masih sering kita lihat di jalanan. Apalagi boncenger yang sudah berusia. Padahal berbahaya lo mbak, kak, non, neng, dan jeung yang terhormat .
Posisi yang pas tetap menghadap langsung ke pengendara di depan. Posisi duduk menghadap pengendara, rapat dengan paha mengapit. Saat pengendara bermanuver, boncenger bisa mengikuti iramanya dengan mudah. Tidak melawan arah manufer pengendara.
Bonceng menyamping tidak menguntungkan dan cenderung membahayakan pengendara dan orang yang dibonceng. boncenger sendiri. Itu karena memang lebih susah diendalikan karena keseimbangan terganggu.
Buat yang dibonceng, duduk dengan posisi menyamping bisa dipastikan juga memang kurang nyaman. Pinggang dan kepala jadi terpelintir karena meski dibonceng, tetap akan melihat ke depan motor. Kelamaan, lumayan nyeri juga.
Juga footstep yang jatahnya hanya dipakai untuk menopang satu kaki, eh dipakai bertumpu dua telapak kaki. Atau kadang, satu lagi terpaksa menggantung. Lama-lama kaki juga terasa pegal.
Sumber :Posisi Duduk Boncenger Dilarang Nyamping!
Posisi yang pas tetap menghadap langsung ke pengendara di depan. Posisi duduk menghadap pengendara, rapat dengan paha mengapit. Saat pengendara bermanuver, boncenger bisa mengikuti iramanya dengan mudah. Tidak melawan arah manufer pengendara.
Bonceng menyamping tidak menguntungkan dan cenderung membahayakan pengendara dan orang yang dibonceng. boncenger sendiri. Itu karena memang lebih susah diendalikan karena keseimbangan terganggu.
Buat yang dibonceng, duduk dengan posisi menyamping bisa dipastikan juga memang kurang nyaman. Pinggang dan kepala jadi terpelintir karena meski dibonceng, tetap akan melihat ke depan motor. Kelamaan, lumayan nyeri juga.
Juga footstep yang jatahnya hanya dipakai untuk menopang satu kaki, eh dipakai bertumpu dua telapak kaki. Atau kadang, satu lagi terpaksa menggantung. Lama-lama kaki juga terasa pegal.
Sumber :Posisi Duduk Boncenger Dilarang Nyamping!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda setiap selesai membaca.
Terima kasih.
Jika ingin menyalinnya, silahkan izin dan cantumkan sumber dari blog ini.
Sincerely Bayu Aditya