Tiap-tiap manusia yang lahir ke muka bumi, membawa suatu tabiat dalam jiwanya, yaitu ingin beragama. Yaitu ingin mengabdi dan menyembah kepada sesuatu yang dianggapnya Maha Kuasa. Pembawaan ingin beragama ini memang telah menjadi fitrah kejadian manusia, yang ingin diciptakan oleh yang Maha Kuasa dalam diri manusia.
Selain daripada instink dan pembawaan jiwa, ada lagi hal-hal yang mendorong manusia untuk beragama, yaitu suasana kehidupan di muka bumi ini.
Sebenarnya hidup di muka bumi ini di lingkari oleh bermacam-macam kesulitan dan bahaya, kesulitan dan kesukaran yang tiada diingini oleh manusia, seperti : berbagai musibah, penyakit, kemiskinan, bahaya yang langsung mengenai diri kita seperti tua dan mati, yang tak dapt dihindari oleh siapapun bila dating menimpa dirinya, ataupun bencana alam yang dahsyat, menimpa harta benda, ketentraman jiwa seperti gempa bumi, banjir besar, topan besar di laut maupun di darat, bahaya api, dan sebagainya.
Hal-hal yang dahsyat dan berat-berat itu, biasa menyadarkan manusia akan kelemahan dirinya, berhadapan dengan kodrat yang Maha Hebat. Kesadaran itu menimbulkan keyakinan dalam diri manusia, bahwa dibalik dari semua yang ada ini, di atas dari semua yang kuat dan berkuasa di bumi, ada lagi yang sungguh-sungguh Maha Kuasa, yaitu yang mnejadikan dan menguasai semua yang ada ini, yang menguasai manusia dan seluruh alam.
Selain daripada instink dan pembawaan jiwa, ada lagi hal-hal yang mendorong manusia untuk beragama, yaitu suasana kehidupan di muka bumi ini.
Sebenarnya hidup di muka bumi ini di lingkari oleh bermacam-macam kesulitan dan bahaya, kesulitan dan kesukaran yang tiada diingini oleh manusia, seperti : berbagai musibah, penyakit, kemiskinan, bahaya yang langsung mengenai diri kita seperti tua dan mati, yang tak dapt dihindari oleh siapapun bila dating menimpa dirinya, ataupun bencana alam yang dahsyat, menimpa harta benda, ketentraman jiwa seperti gempa bumi, banjir besar, topan besar di laut maupun di darat, bahaya api, dan sebagainya.
Hal-hal yang dahsyat dan berat-berat itu, biasa menyadarkan manusia akan kelemahan dirinya, berhadapan dengan kodrat yang Maha Hebat. Kesadaran itu menimbulkan keyakinan dalam diri manusia, bahwa dibalik dari semua yang ada ini, di atas dari semua yang kuat dan berkuasa di bumi, ada lagi yang sungguh-sungguh Maha Kuasa, yaitu yang mnejadikan dan menguasai semua yang ada ini, yang menguasai manusia dan seluruh alam.