Selasa, 25 Januari 2011

Smadav 8.4 + Registration Key [Update]

Kali ini Smadav telah mengupdate variant terbaru nya yaitu Smadav 8.4. Pada Smadav 2011 Rev. 8.4 kali ini meliputi: Pendeteksian khusus untuk beberapa virus shortcut terbaru (MSO-sys, fanny-bmp),penambahan database 40 virus baru, penyempurnaan deteksi semua varian virus shortcut, penambahan teknik heuristik, dsb.

Berikut adalah panduan instalasi key Smadav 8.4

1. Aktifkan Smadav 8.4

2. Jika ada tulisan smadav anda di Blacklist, tidak usah khawatir

3. Lalu setelah instalasi selesai, klik tombol SETTING

4. Setelah itu, pada Registrasi Smadav Pro, masukan seperti ini :
Nama : anti-pembajakan / anti-bajakan
Key : (dikosongkan saja, jangan diisi)

5. Klik register, maka smadav anda berubah menjadi normal/smadav free (biasanya berubah warna dari hitam menjadi hijau)

6. Lalu setelah itu, masukan key di bawah ini:
ama : yudaarfiandepe
Key : 991399484076

Nama : remoxpdotcom
Key : 991299528016

Nama : remoxpfansclub
Key : 995299867054

Nama : www.maswafa.tk
Key : 991399921280

nama :edisoebkan
key : 999999602070

Nama: hend
Key : 995299607612

Nama : maho
Key : 995899246088

Nama : arifmaho
Key : 995899560404

Nama : b0zzborex
Key : 991299424713

Nama : boozNd0wer
Key : 991299604060

nama :dytoshare
key :995299088625

nama : abe
Key : 995899959807

7. And the last. Congratulations, Smadav telah berubah menjadi Pro

Ql seandainya gagal, coba di uninstall terlebih dahulu. Terus qlo pake versi lama, coba download yang versi terbaru nya smadav 8.4 Download Di Sini

Sekedar informasi aja, untuk aktivasi smadav 8.4 ini, dibutuhkan sedikit perpaduan trik, ada kata kunci untuk menghilangkan tanda bajakan, dll. Jadi, selamat mencoba merubah smadav 8.4 menjadi pro. Ingat, jangan gampang putus asa. Saya yakin anda bisa. :D

UPDATE :
Berhubung banyak yang bingung, disini saya akan sedikit memberi pencerahan kepada sobat blogger. Untuk menghilangkan tanda bajakan, sobat blogger bisa menggunakan kata kunci "anti-pembajakan" atau "anti-bajakan" (tanpa tanda kutip). Tapi ingat, kalau sobat blogger sebelumnya sudah pernah menginstal Smadav pro bajakan, cara ini akan kurang ampuh. Berhasil memang, tapi coba masukan key registrasi atau closes smadav lalu buka lagi?? Apa yang terjadi?? Jadi hitam lagi kan?? Jadi, selamat bereksperimen,, hehehee

Ini bukan bajakan, melainkan hasil donasi... Thx

Ane cuma sekedar share aja, semoga bermanfaat.

Sumber : Update Smadav 8.4 Pro + Key [Anti Pirate]
Image and video hosting by TinyPic

Be The Best !

Berikut ini saya mengambil kisah dari seorang Motivator Andrie Wongso, semoga setelah membaca ini kita dapat memahami arti penting kehidupan.

Di dalam masyarakat terutama di negara berkembang, banyak sekali masyarakatnya yang terjangkit penyakit mitos-mitos yang menyesatkan. Di antara mitos itu adalah:

1. Mitos pendidikan, "Saya tidak bisa sukses karena pendidikan saya rendah".
2. Mitos nasib, "Biar berjuang bagaimanapun, saya tidak mungkin sukses karena nasib saya memang sudah begini dari sononya".
3. Mitos kesehatan, "merasa diri tidak kuat secara fisik".
4. Mitos usia, "Ini pekerjaan untuk anak muda, saya terlalu tua untuk pekerjaan ini".
5. Mitos gender, "Jelas aja bisa, dia kan perempuan sayakan pria" atau sebaliknya.
6. Mitos shio, "dia shio macan memang bisa sukses, saya kan shio babi" dan lain sebagainya. Dan penyakit mitos-mitos lainnya.

Jika mitos-mitos itu telah dijadikan pedoman hidup, maka nasib kita akan sulit berubah. Sikap mental negatif seperti di atas, jelas merupakan pengertian yang salah. Apalagi jika sudah masuk ke alam bawah sadar kita, maka akan membawa dampak sangat negatif dalam kehidupan kita secara menyeluruh. Membuat kita kalah dan gagal sebelum berjuang!!!

Dalam memasuki dunia bisnis, ada dua mitos yang berpengaruh paling besar, yaitu masalah modal dan pendidikan. Saya justru tidak memiliki keduanya saat memulai usaha dulu. Yang beliau miliki hanyalah ide membuat kartu kata-kata mutiara dan keberanian untuk mencoba. Beliau memiliki kemampuan kungfu, dan potensi diri itulah yang beliau manfaatkan. Beliau mengajar kungfu secara privat untuk mendapatkan modal awal.

Jadi beliau berangkat tanpa modal, tanpa uang, tanpa pendidikan formal yang memadai, tapi mana yang mendahului usaha beliau
? Ide! Dan keyakinan bahwa beliau bisa sukses, dan berhak untuk sukses! Dengan pemahaman itu, muncul keberanian untuk mencoba.

Dari penolakan-penolakan dan melalui proses perjuangan yang luar biasa ulet, ulet, dan ulet, usaha itu baru bisa berkembang baik. Kegagalan dan penolakan adalah konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil. Kita hanya punya dua pilihan, berhasil atau gagal. Kuncinya dalah action dan mental yang positif. Sebab kedua pilihan itu bisa jadi "benar" karena di balik setiap kegagalan terdapat proses pendidikan, sebuah pelajaran untuk kita berbuat dan bertindak lebih bijak di kemudian hari.

Seperti kata-kata mutiara yang sering beliau ucapkan: "Harga sebuah kegagalan dan kesuksesan bukan dinilai dari hasil akhir, tetapi dari proses perjuangannya". Jika itu disadari oleh semua orang, maka tidak ada lagi yang namanya larut dalam frustasi, kecewa, depresi, apatis, kehilangan motivasi, apalagi putus asa.

TETAP MENJADI YANG TERBAIK. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu motivasi yang kuat, komitmen pada tujuan, serta melewati proses latihan dalam praktek kehidupan yang nyata. Sebagai manusia yang mengerti, menyadari, dan dapat berpikir jernih, maka kita harus bisa dan berani menentukan sikap dengan segenap tenaga, waktu, dan pikiran untuk tetap mengembangkan diri semaksimal mungkin.

Ilmu untuk memelihara motivasi diri bisa dipelajari oleh siapa pun. Salah satu latihan yang paling mudah untuk menguatkan diri sendiri adalah melakukan "self talk". Kita gali potensi-potensi positif dalam diri kita dengan melakkukan dialog dengan diri kita sendiri.

Yakinkan bahwa diri kita memiliki kemampuan untuk sukses. Jika orang lain bisa sukses, kita pun mempunyai hak untuk sukses sama seperti mereka.

Keyakinan kepada Tuhan, serta doa dan praktek dalam kehidupan ini merupakan upaya yang mampu memberikan kekuatan motivasi diri yang luar biasa.

Sikap mental lain yang perlu kita pelihara adalah menyadari bahwa sukses yang kita raih bukan hanya sekedar mengandalkan diri sendiri, selalu ada andil orang lain di dalamnya. Rendah hati adalah kata kuncinya, tetapi sebaliknya, tidak rendah diri pada saat mengalami kegagalan.

Dengan demikian tidak hanya semakin dewasa dalam mengarungi kehidupan ini, yang pasti kualitas kehidupan kita akan semakin baik, semakin sukses, yang pada akhirnya akan bermanfaat pula bagi orang lain.

PASTIKAN menjadi yang terbaik !!!
BE THE BEST!!!!

Motivated by : Andrie Wongso

Image and video hosting by TinyPic

Antara Pemenang dan Pecundang

Pemenang selalu jadi bagian dari jawaban;
Pecundang selalu jadi bagian dari masalah.

Pemenang selalu punya program;
Pecundang selalu punya kambing hitam.

Pemenang selalu berkata, “Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda”;
Pecundang selalu berkata, “Itu bukan pekerjaan saya

Pemenang selalu melihat jawab dalam setiap masalah;
Pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban.

Pemenang selalu berkata, “Itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa”;
Pecundang selalu berkata, “Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit”.

Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, “saya salah”;
Saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, “itu bukan salah saya”.

Pemenang membuat komitmen-komitmen;
Pecundang membuat janji-janji.

Pemenang mempunyai impian-impian;
Pecundang punya tipu muslihat.

Pemenang berkata, “Saya harus melakukan sesuatu
Pecundang berkata, “Harus ada yang dilakukan

Pemenang adalah bagian dari sebuah tim;
Pecundang melepaskan diri dari tim.

Pemenang melihat keuntungan;
Pecundang melihat kesusahan.

Pemenang melihat kemungkinan-kemungkinan;
Pecundang melihat permasalahan.

Pemenang percaya pada menang-menang (win-win);
Pecundang percaya, mereka yang harus menang dan orang lain harus kalah.

Pemenang melihat potensi;
Pecundang melihat yang sudah lewat.

Pemenang seperti thermostat;
Pecundang seperti thermometer.

Pemenang memilih apa yang mereka katakan;
Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.

Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata2 yang lembut;
Pecundang menggunakan argumentasi lunak dengan kata2 yang keras.

Pemenang selalu berpegang teguh pada nilai2 tapi bersedia berkompromi pada hal2 remeh;
Pecundang berkeras pada hal2 remeh tapi mengkompromikan nilai2.

Pemenang menganut filosofi empati, “Jangan berbuat pada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat pada Anda”;
Pecundang menganut filosofi, “Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada Anda”.

Pemenang membuat sesuatu terjadi;
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi.

Para Pemenang selalu berencana dan mempersiapkan diri, lalu memulai tindakan untuk menang…
Para pecundang hanya berencana dan berharap ia akan menang...
Image and video hosting by TinyPic

Senin, 24 Januari 2011

Sendiri Bukan Berarti Sendirian


Belum punya pasangan? Tak perlu pusing. Menjalani hidup lajang banyak keuntungannya, yang mungkin tak terpikir oleh Anda.

Mudah menjalin hubungan baru
Banyak lajang yang merasa sedih dan putus asa, belum mendapatkan pasangan sampai saat ini. Ladies, jadi lajang bukan berarti Anda sendirian atau kesepian. Anda punya banyak waktu untuk bertemu dengan orang baru dan menjalin pertemanan dengan siapa pun tanpa dicemburui siapa pun.

Memikirkan diri sendiri
Ngaku deh, yang sudah punya pasangan, kepala Anda tentu terbagi untuk memikirkan kepentingan si dia dan diri sendiri. Bahkan, sering kali Anda terpaksa mengorbankan waktu pribadi untuk dia. Bandingkan menjadi lajang, Anda punya banyak waktu untuk memikirkan diri sendiri.

Menjadi lebih sehat
Kalau punya pasangan suka begadang, paling tidak Anda mesti menemani si dia jalan, minimal menerima teleponnya selarut apa pun. Hal itu tidak akan terjadi kalau Anda lajang, bisa tidur lebih awal. Imbasnya, Anda lebih sehat.

Jauh dari stres
Ada seorang teman yang selalu curhat soal kebiasaan buruk pasangannya dan sikap keluarganya yang belum bisa menerima dirinya sepenuhnya. Akibatnya, konsentrasi si wanita terganggu dan mudah stres. Bila Anda lajang, hal itu tidak terjadi. Dengan catatan, Anda menerima dan enjoy dengan status lajang Anda, kalau tidak, tetap saja Anda stres, ya kan?

Jauh dari sakit hati
Berapa banyak lelaki bisa setia? Atau berapa banyak wanita bisa setia? Hmm, seperti menemukan jarum di tumpukan jerami. Itu risiko yang harus Anda tanggung kalau punya pasangan. Sebaliknya, saat Anda melajang, pertarungan terberat yang perlu dihadapi adalah kesendirian, dan bisa itu ditanggulangi jika Anda punya banyak teman.

Jadi lajang itu murah
Tak perlu menyiapkan dana untuk dua orang kalau Anda pergi ke mana-mana. Memang, kalau pacaran, ada pasangan yang membayari makanan. Tetapi, berapa banyak, sih? Kadang, Anda pun harus membayar diri sendiri juga, atau kalau pasangannya matre, Anda yang kena. Jadi lajang, lebih murah, karena harus bayar untuk satu orang saja.

Banyak waktu untuk keluarga
Biasanya kalau punya pasangan, waktu Anda lebih banyak dihabiskan bersama si dia. Keluarga sering dijadikan urutan kesekian. Nah, kalau lajang, Anda punya banyak waktu untuk keluarga.

Leluasa mewujudkan rencana sendiri
Seorang teman mendapat beasiswa ke luar negeri. Tetapi, karena mau menikah, pendapat calon suaminya mesti ia dengarkan sehubungan dengan rencananya. Sialnya, calon suaminya tak mau ditinggal setelah menikah. Maka bimbanglah ia, memilih meneruskan kuliah atau menuruti permintaan calon suaminya. Kalau Anda jadi lajang, Anda bebas mewujudkan rencana dan impian Anda.

Bisa berkencan dengan siapa saja
Dengan status lajang, Anda bisa berkencan dengan siapa saja. Mau menonton dengan si A, makan malam dengan si B, jalan-jalan bersama si C, tak ada yang melarang. Sambil, tentu saja, kalau masih berniat dapat pasangan, leluasa memilih mana yang pas jadi pendamping Anda.

Fokus pada karier
Mau bekerja akhir pekan atau lembur, atau ditugaskan ke mana saja, demi meningkatkan karier, Anda tak perlu minta izin, kecuali kepada orangtua. Tanpa pasangan, Anda bisa memutuskan sendiri langkah terbaik untuk meniti karier.

Bebas melakukan kesenangan dan hobi
Bayangkan bila hobi Anda travelling, sedangkan pasangan Anda tidak suka. Atau hobi Anda shopping, sedangkan si dia gemar menabung. Banyak pula perempuan yang suka hang out, sedangkan pasangannya sukanya berdiam diri di rumah. Bila Anda lajang, Anda bebas melakukan hobi Anda.

Bebas berpakaian ala Anda
Banyak pasangan suka mengatur, bahkan mengatur penampilan Anda. Syukur-syukur kalau pilihannya cocok dengan Anda. Kalau tidak, Anda tidak menjadi diri sendiri. Tetapi, saat Anda melajang, bebas mengenakan busana apa pun yang Anda sukai. Asal pede, tak ada yang berani mengkritik atau berusaha mengubah Anda.

Tak ada wajib lapor
Berapa kali Anda harus menelepon si dia mengatakan Anda ada di mana, sedang apa, dan apa yang akan Anda lakukan? Itu konsekuensi menjadi pasangan seseorang. Tetapi, kalau Anda melajang, Anda bebas melakukan apa yang Anda suka. Yang perlu Anda lakukan adalah bertanggung jawab pada diri sendiri.

So, jangan menganggap kehidupan melajang itu merana. Karena kesendirian itu belum tentu tidak bahagia. I'm single and i'm happy

Sumber : http://female.kompas.com/read/xml/2010/08/21/12374136/Sendiri.Bukan.Berarti.Sendirian-12
Image and video hosting by TinyPic

Sabtu, 22 Januari 2011

Tips Konyol Menghindar Dari Pencopet


SEBELUMNYA ANE MAU KASIH TAU....

DON'T TRY THIS AT HOME..

Jika anda pernah kecopetan atau merasa di rugikan oleh sang copet, berikut ini ada beberapa tips gokil bahkan ada beberapa yang cukup ekstrim, sebaiknya untuk melakukan ini harus di pikir masak-masak.

1. Jangan mandi selama 3 hari
Dengan ini bau badan pasti akan menyengak dan otomatis nggak ada orang yang berani deketi agan, copet aja bakal mikir seribu kali untuk mendekati anda

2. Tampil seperti orang yang nggak punya
Pakai baju agan yang jelek, bau dan kalau bisa dah bolong2 [kemakan tikus] kalo perlu lebih dari gembel, terus jangan terlalu arrogant yang bisa memancing para kancil3. Tampil layaknya preman
Logikanya, copet nggak akan berani nyopet preman. Apalagi premannya kelihatan lebih sadis dari si copet. Jadi agan bisa pake tato, yang beneran ato tato yang amatiran kaya anak-anak SD seperti gambar naruto ato shinchan trus agan tempelin di kepala anda. Yakin deh nggak ada copet yang akan mendekati, karena udah disangka orang gila.

4. Perbanyaklah senyum
Senyum adalah ibadah. Oleh karena itu, seringlah senyum dihadapan orang banyak. Kalau bisa senyum yang di luar batas - batas normal. Lebih afdhalnya, anda jangan gosok gigi hingga anda menghasilkan keju-keju swiss yang begitu menggoda selera makan anda, agar nafas anda harum layak bunga raflessia arnoldi, otomatis nggak akan ada yang berani deketin. Di sangkanya anda alumni RSJ grogol.

5. Sembuyiin dompet di tempat rahasia
Copet kan biasanya berpikir kalo orang naruh dompet pasti disakunya celananya, agan bisa sembunyiin dompet agan ditempat paling terpencil seperti di daerah terlarang, pasti 100% dompet agan aman tapi jika agan punya tempat rahasia lain, itu juga bisa di gunakan.

6. Tetap di rumah
Dari tips-tips di atas, mungkin cara ini lah yang paling simple. Anda gak usah pergi dari rumah. Di jamin anda gak akan di copet...
Image and video hosting by TinyPic

Selasa, 18 Januari 2011

SIMPLE LOVE

Tut...tut..tut...” tiba-tiba saja hp ku berbunyi menandakan sebuah sms masuk.
Lalu ku buka sms dari hp ku. Ku baca di sana terdapat sebuah pesan,
Ga, lg pain lu? Bsk ada acara g? Tmnin gw nyok, bsok gw mw bli BB d Hypermall, lu tmnin gw ya...!Plis

Rupanya Radith, tman kuliahku yang sms. Kebetulan dia satu jurusan di kampusku yang terletak di selatan kota Jakarta. Oia, namaku Rashya Bumi Ranggara. Biasanya teman-temanku memanggilku Rangga. Lalu dengan malasnya ku balas sms dari dia.

Ia deh liat ntr, soal’y gw liat bsk,tkt’y ad acr sm klrga gw y!Btw dh mlm nh,gw ngntk.Nt pgi gw mz lu lg dh jd ap g!C U guys”. Secepatnya ku kirim sms tersebut, ku lihat jam di kamarku menunjukan pukul 11.30 malam. Rupanya aku tak sadar ku telah bermain Point Blank selama 3 jam. Lalu ku matikan Notebook ku.

Untuk menemaniku, ku putar mp3 lagu dari laruku untuk menemani lelapnya tidurku. Saatnya untuk beristirahat. Perlahan lagu laruku dengan judul Hitomi No Juunin mulai berputar hingga ku terlelap pulas.
Kazoe kirenai demo sukoshino saigetsu ha nagare...


Kring.....
Tiba-tiba saja weker ku berbunyi keras sekali, dengan mata sayu ku melihat jam berapa.
Wah, gila sudah mau jam 5.30 pagi, bisa-bisa gue di bentak sama bokap nih.” Pikirku.
Lalu ku mulai buru-buru ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Wuih, segarnya air di pagi hari, tapi lumayan dingin juga ya. Hehe. Lalu lu mengambil sarung dan sajadah. Dan akupun shalat shubuh di waktu menjelang pagi

Setelah shalat, aku mulai beres-beres kamarku. Aku mengambil mp3 ku,
Hmm..Kira-kira lagu apa ya yang cocok buat bangkitin semangat gue?” Setelah aku cari-cari akhirnya ku menemukan lagu dari L’arc~en~Ciel yang judul nya Seventh Heaven.

Ware ni tsuzuke saa ikou karadajuu no kara wo yaburi” lantunan musiknya mulai menghentak.

Jangan heran ya, kalau aku suka sama lagu-lagu dari Jepang, bisa di katakan aku seorang Japanese Holic atau gila sama hal-hal yang berbau dengan jepang. Mulai dari mengkoleksi album-album band jepang, koleksi film-film anime dan tokukatsu, hingga baju-baju buat cosplay. Lumayan lah buat koleksi. Album band jepang yang paling banyak ku koleksi adalah L’arc~en~Ciel. Mulai dari album Dunn-nya sampai album Bless. Maklum ku sudah mulai suka jepang dari tahun 1996, sudah 10 tahun. Ku suka jepang di karenakan menonton film Saint Seiya, dari sanalah ku mulai suka.

Tut...tut...tut...” Hp ku berdering
Lalu kuambil, rupanya Radith sms. “Gimana ga, bsa ga?
Ia bisa,jam brpa nih?Skrg?” ku balas secepatnya
Sarap lu ye,gw bru bgn nih.Ntr jm 10an dh,gw k rmh lu y!
Ia dh,gw tg...Gw bres2 dlu,kmar gw ky kpal pcah...Dh dlu y...Bye..
Ok deh,,yg bersih ya
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 08.30, waktunya nonton salah satu anime favorit ku di salah satu televisi swasta. Tiba-tiba saja adikku Kesyha berteriak,
Mas Rangga, di panggil ibu di dapur...
Ia, mas ke dapur! Gak usah teriak-teriak napa!” jawabku dengan nada kesal
Aku pun melangkah menuju dapur sejenak meninggalkan film favoritku.
“Ada apa bu?” tanyaku, yang ketika itu masak sedang memasak sesuatu. Dari harumnya masakan ibuku, aku sudah tahu, pasti ibu sedang memasak Bubur Manado. Walaupun aku dan keluargaku berasal dari pulau Jawa, bukan berarti ku tidak mengenal masakan Indonesia. Jangan salah ibuku ini jago memasak, bahkan teman-teman kampusku sampai ketagihan memakan masakan ibuku.
“Mas, beliin ibu bumbu masak di pasar. Kayanya ibu tadi lupa ada yang belum di beli deh...!”
“Ia, nanti Rangga beliin. Rangga berangkat sekarang ya!”
Akupun berangkat ke pasar untuk membelikan bumbu masakan buat ibuku. Sekalian aku juga ingin membeli pulsa. Aku pun mengeluarkan sepeda.
“Mas, mau kemana..?” tiba-tiba saja, suara ayahku mengagetkan aku dari belakang.
“Mau ke pasar pa..”
“Oh ya sudah, nanti bapak belikan koran sekalian di Mang Dadang. Nih uangnya” bapakpun menyodorkan selembaran uang sepuluh ribuan. Ku lihat jam tanganku sudah menunjukan pukul 09.00. Segera saja ku kayuh sepedaku, menuju ke pasar.
“Waduh, rame sekali nih pasarnya..” aku tertegun melihat banyaknya orang-orang yang ada di dalam pasar
“Hahaha.. Bego lu ga! Ini kan hari minggu, wajarlah kalo banyak orang di pasar!” jawabku sendiri di dalam hati.
Akupun mulai masuk ke dalam pasar, mencari tempat bumbu masakan yang biasa ibuku beli. Di dalam pasar ini, aromanya sangat menyengat hidung. Wajarlah, namanya juga pasar tradisional. Pasar di tempatku ini jam 4 pagi saja sudah rame sekali. Akhirnya ku menemukan toko tempat menjual berbagai macam bumbu masakan.
“Bang, bumbu buat Bubur Manado satu ya!” pintaku kepada penjualnya
“Terus apalagi mas?” tanyanya
“Itu aja deh kayanya”
Akupun melihat sekitar di pasar itu, ketika aku sedang melihat-lihat suasana di sekitar. Aku melihat sebuah pemandangan yang indah. Seorang gadis yang sedang menemani ibunya belanja. Ia memakai kaos putih bergambar tazmania, di tutupi dengan sweater berwarna krem dan memakai terusan celana jeans 3/4. Ku coba perhatikan dia, akan tetapi perhatianku buyar, karena ada seseorang yang memanggilku.
“Mas...Mas...Kok diam saja. Ini bumbunya, semuanya jadi sepuluh ribu rupiah” tegurnya
“Oh....Eh ia...” jawabku kaget sembari memberikan uang berwarna ungu.
Lalu ku melihat ke arah aku melihat pertama kali melihat dia, tapi ketika ku arahkan pandanganku dia telah berjalan cukup jauh. Mungkin suatu saat ku akan di pertemukan kembali. Entah kapan. Lalu ku melihat jam di tanganku sudah menunjukan pukul 09.45.
“Wah gawat, radith sebentar lagi akan datang nih, mana gue belum siap-siap..!” gumamku. Ku segera setengah berlari menuju tempat parkir, agar cepat sampai ke rumah. Hampir saja aku lupa membelikan koran buat ayahku, akupun mampir di agen koran.
“Kasihan kan kalau dia udah datang, guenya belum siap-siap..”
***
Sesampainya di rumah, ku melihat dari jauh ada seseorang yang berada di teras depanku. Setelah ku melihat dengan jelas ternyata memang benar Radith sedang menunggu. Lalu ku sapa dia.
“Wah sorry ya dit, tadi gue dari pasar di suruh nyokap belanja.” Nafasku terengah-engah
“Ya udah santai aja, gue juga baru sampe kok. Lagian tadi di jalan macet banget, di daerah depan komplek rumah lu tuh. Angkot ngetemnya parah banget dah...!”
Aku tersenyum aja ketika Radith berbicara, logatnya dia betawi banget. Maklum saja dia memang orang Betawi asli, hingga logatnya pun tidak di ragukan lagi.
“Gue mandi dulu ya, bentar aja. Oia, lu mau minum apa? Biar gue ambilin!” tawarku.
“Apa aja deh, asal jangan lu kasih gw air comberan aja! Hahaha...Buruan sana mandi, bau lu tuh. Huff dah kaya belum mandi selama seminggu aja” ledeknya
“Siap bos..! Lu tunggu di kamar gue aja yah!”

***

Ku lihat Radith sedang memainkan PSP ku. Kayanya dia asyik banget sewaktu memainkan game Need For Speed Underground ku.
“Enak banget lo mainnya?” tegurku “Dah sampe level berapa lu?”
“Enak lah...” celetuknya “Lagi lawan bos terakhir nih, terusin save-an dari lu. Dah siap belon nih?”
“Siaplah, emang mau berangkat sekarang nih?” tanyaku
“Enggak, taon depan kita berangkat! Ya sekaranglah!” ledeknya “Parah nih gw punya temen, ganteng-ganteng kok agak-agak bloon, emang lahir dimana sih lo Ga?”
“Di mana aja boleh..” balasku sembari melempar bantal ke arahnya
“Udah ah canda mulu. Gak berangkat-berangkat nih kita lama-lama!” tegurku lalu ku mencabut hp ku yang telah di charge penuh.
“Buruan sana pamit sama bokap-nyokap lu!”
“Ie, sabar...” lalu menghampiri ibuku dan ku cium tangannya “Bu, Rangga berangkat dulu ya!”
“Ia, hati-hati di jalan ya. Kalau ada apa-apa, hubungi ke rumah ya!” pinta ibuku
“Ia...”
Lalu aku mengeluarkan motor Honda CBR 250-ku. CBR yang ku punya yaitu Pedrosa Wannabe. CBR yang aku modifikasi sedemikian rupa hingga tampilannya seperti Dani Pedrosa, pembalap Moto GP favoritku tidak lupa aku pasang nomor balap-nya – nomor 26. Ku ambil dua helm, satu untukku dan satu lagi untuk teman gilaku, Radith.
“Nih helmnya...” aku menyerahkan helm dengan motif tribal berwarna biru kepadanya.
“Tengkyu sob...” di ambilnya lalu di pakai helm tersebut “Oh iya, nanti kita lewat mana?”
“Lewat mana ya yang lebih cepat?” akupun agak bingung menjawabnya “Mungkin lewat jalan biasa aja tempat gue magang.”
“Hahaha.. Hapal banget lu jalan ke sana? Sering buat ngojek ya?”
“Enak aja lu, gw bisa hapal jalan karena gue sering nganterin makanan buat pesenan nyokap gue. Ya udah naik buruan. Kalo udah siang bisa panas, gw takut hideung tau!”
“Ia..ia..Bawel amat nih orang!”
Akupun mulai men-starter motorku. Suara mesin yang mulai berputar, piston pun mulai memompa kinerja mesin, hingga menghasilkan kinerja yang maksimal. Ku mulai menggeber motor ku menuju tempat tujuan.
“Time for shopping...” ujarku dalam hati

***

Di dalam perjalanan aku tidak henti-hentinya mengobrol dengan Radith yang sedang menikmati pemandangan kota metropolis yang sudah tercemar berbagai macam polusi. Menikamti tingginya gedung-gedung yang hendak menyentuh sang langit.
“Dit, tau gak lu? Tadi gue kan ke pasar, terus gue liat ada cewek cakep banget” ucapku
“Terus...?” tanyanya penasaran
“Ya, gue belum pernah liat aja cewek kaya dia. Pokoknya so perfect dah!”
“Masa sih?” lanjutnya “Kayanya cupid dah tancepin panah asmaranya ke lu deh.”
“Maksud lu dit?”
“Ia, lu sepertinya jatuh cinta pada pandangan pertama deh. Terus selanjutnya gimana?”
“Sayangnya dit, tiba-tiba aj tuh cewek menghilang pas gue liat lagi” ucapku agak bete
“Hah ilang?” kagetnya “Wah jangan-jangan tuh cewek siluman...”
“Enak aja lu!” bantahku “Maksud gue pas gue lagi enak liatin tuh cewek, pandangan gue di alihin sama penjual bumbu masakan di pasar. Ya gue kaget aja, terus gue bayar tuh belanjaan, eh pas gue liat lagi ke tempat yang sama ceweknya udah nggak ada deh. Ya mungkin gue bisa ketemu ama dia lagi.”
“Emang nasib lu kali Ga, sabar aja. Nanti kalo emang jodoh pasti ketemu lagi kok.”
“Ia sih...”
“Eh, udah nyampe tuh, di depan Hypermall Bekasi-nya” Radith mencoba memberi tahuku dengan menunjukan lokasinya yang berada di sebelah kiri dari jalan.
Ku lihat berbagai macam baleho yang mengiklankan berbagai macam jenis merk hape dan berbagai macam kuliner serta advertise yang lainnya. Kayanya gak salah nih tempat di katakan sebagai pusat aktivitas di daerah Bekasi. Ku mulai masuk pelataran parkir. Ku lihat, petugas parkir yang menurutku lumayan manis.
“Selamat siang mas...” ucapnya, senyumnya yang membuat sejuk suasana hati walaupun cuaca pada saat itu sangatlah terik.
“Siang..” sembari ku lemparkan senyum kepadanya. Dia pun membalas senyumku dengan tersipu malu. Aku pun menerima karcis parkir yang diberikannya kepadaku, secara tidak sengaja ku menyentuh tangannya yang sangat halus. Setelah ku menerima karcis, ku mulai mencari tempat parkir yang kosong dan agak teduh, mengingat cuaca pada hari ini sangatlah terik. Setelah ku memarkirkan motorku, ku segera ke tempat dimana Radith telah menunggu ku.
“Ga buruan napa! Lelet mat sih lu udah kaya keong kpeleset oli..!” ucapnya dengan nada tidak sabar
“Bentar, tau deh yang mau beli BB..” jawabku
“Ia BB, alias Bau Badan....” ulahnya

***

Lalu ku mulai memasuki pusat perbelanjaan tersebut. Ku lihat dimana-mana yang ada hanyalah counter handphone, mungkin ada beberapa toko lain selain toko handphone tapi tidak begitu banyak.
“Dit, kita mau carinya di counter resminya atau di counter-counter yang lain dulu?” tanyaku
"Liat entar deh, gue mau compare harga sama toko-toko yang lain dulu..”
Ketika aku dan radith sedang mencari-cari barang, tiba-tiba mataku tertuju kepada sesuatu yang tidak asing, sesuatu yang pernah aku lihat sebelumnya. Tapi siapa dia, dimana, dan kapan aku melihatnya. Aku terus mencoba untuk mengingat-ingat lagi memori yang tersimpan di otakku. Ketika ku sedang berpikir, tiba-tiba saja Radith mengagetkan ku.
“Hayo...Bengong mulu, mikirin apa sih lu?” tanyanya
“Ah enggak, aku tadi liat orang yang pernah aku lihat tapi aku lupa..”
“Emang yang mana sih orangnya?”
Ketika aku ingin menunjukannya, orang tersebut sudah tidak ada lagi di tempat aku melihatnya.
“Lho, dimana ya? Kok gak ada lagi sih?” ucapku bingung mencoba mencari-cari
“Mana Ga orang yang lu maksud?”
“Tadi di situ..” ku coba menunjukan tempat dia berdiri sebelumnya.
Radith pun berusaha melihat orang yang aku maksud, tapi tidak ketemu juga. Akhirnya kami pun ke tempat counter nya langsung. Setelah mendatangi toko yang kami maksud, Radith mencari barang yang dia inginkan. Akupun menemani hingga ia membelinya.

***

Akhirnya ku sampai di rumah juga. Ku langsung menuju kamar dan merebahkan badanku di atas kasur. Lelah sekali hari rupanya. Menemani Radith, dari lantai pertama hingga lantai atas mencari barang yang di inginkannya. Aku pun mencoba untuk flashback kejadian-kejadian yang ku alami hari ini. Ku coba untuk menyilangkan kedua tanganku di bawah kepalaku. Aku mencoba untuk bersikap santai. Ku ingat mulai tadi pagi ku bertemu dengan seorang gadis di pasar. Aku pun baru ingat, ternyata gadis yang ku temui di roxy tadi siang adalah yang ku temui di pasar sebelumnya. Oh My God, kenapa aku baru ingat sekarang. Sayang aku tidak mempunyai keberanian untuk menegurnya.
“Rangga, sudah sore nih buruan mandi....” ibuku menegurku seraya mengingatkanku karena sebentar lagi waktu maghrib akan tiba.
Akupun segera mengambil handukku yang tergantung di dinding kamarku lalu bergegas menuju kamar mandi. Ku lihat jam menunjukkan waktu 17.45.
“Wah udah mau maghrib nih...” pikirku

***

Hari ini akupun bersiap-siap untuk berangkat kuliah, ku lihat jadwal kuliahku ternyata hari ini hanya satu mata kuliah saja, yaitu Pengantar Hukum Internasional 2. Dan kuliah itu di mulai pada jam 10.00, ku lihat jam tanganku
“Wah udah jam 08.00 nih, bisa terlambat nih..”
Maklum saja aku tinggal di daerah Bekasi sedangkan kampusku berada di bilangan daerah selatan Jakarta. Butuh waktu lebih kurang satu jam setengah perjalanan menuju kampusku, belum lagi ini hari senin.
“Ma... Rangga berangkat dulu ya, udah telat nih”
“Iya hati-hati, sudah sarapan belum?”
“Sudah tadi...Dah ya, Assalamu ‘Alaikum...” aku pun bergegas mengambil kunci motor dan helmku. Tidak lupa aku memasang headset handphone-ku, sembari mendengarkan lagu untuk menemani perjalananku. Perlahan alunan lagu dari Abingdon Boys School mulai melantunkan lagu yang berjudul From Dusk Till Dawn mengiringi perjalanan menuju kampusku, secara tidak sadar aku pun mulai bernyanyi.
“Kureteku yuubae ni senaka o osarete...”

***

Akhirnya aku keluar kampus juga, setelah mata kuliah yang menurutku lumayan membuatku penat. Akupun menuju kantin, ku lihat Radith sedang mencari-cari sesuatu. Lalu kupanggil dia.
“Dit...Sini lu, lagi ngapain sih lu?”
“Eh lu.., Nggak, gue cuma mau cari softdrink aja kok. Haus banget nih!”
“Ya udah, ikut gue yuk. Kita makan di luar aja, kebetulan gue laper nih itung-itung gue traktir lu. Mau nggak?”
“Wah boleh tuh, lagian sapa sih yang nggak mau di traktir.”
“Ah, kebiasaan lu aja, kalo denger yang namanya serba gratis, lu pasti ada di urutan pertama”
“Dah yuk, berangkat nanti cacing di perut gue keburu dugem nih...”
“Ya udah, oia naik motor gue aja nih?”
“Gak usah, naik mobil gue aja. Kita berangkat dari rumah gue, lagipula mobil di rumah gak ad yang pake kok. Karena lu udah baik mau traktir gue, biar gue aja yang anterin lu. Gimana bos?”
“Terserah lu deh, tapi gimana motor gue?”
“Taro aja di rumah gue, lagipula gue mau ganti baju dulu”
“Ya udah deh, yuk berangkat...”
Akupun menuju ke pelataran parkir untuk mengambil sepeda motorku. Aku dan Radith bergegas menuju rumahnya, yang kebetulan tidak jauh.

***

Akhirnya kamipun sampai di rumah Radith, kalau di lihat dari rumahnya, Radith termasuk orang yang berada. Bapaknya seorang CEO di salah satu perusahaan swasta terbesar di Jakarta. Tetapi bukan Radith namanya, dia tidak mau ikut nama besar ayahnya. Dia ingin menghasilkan sesuatu dari tangannya sendiri, bukan pemberian dari ayahnya semata. Itulah yang aku banggakan dari temanku yang satu ini.
“Gimana udah siap belum?” tanyaku sembari membaca komik yang ada di dalam kamarnya.
Radith termasuk anak yang ramah, bahkan banyak yang menyenangi dirinya. Tapi terkadang banyak yang dekat kepadanya hanya sebatas ingin meraih materinya saja.
“Yok ah, keburu sore...” dia pun mengambil kunci mobilnya.
“Ya udah....” jawabku
“Bi..., nanti kalo papa pulang, kasih tau kalo Radith lagi pergi sama Rangga” teriaknya kepada bibinya.
“Iya den...”
Kamipun ke garasi, menaiki mobilnya, Honda New CRV hitam – mobil pemberian ayahnya, ketika ia lulus SPMB masuk ke salah satu universitas negeri favorit di Jakarta. Kami segera menaikinya. Aroma wangi parfum di dalam mobil, sangat menyegarkan yang pada saat itu cuaca sangatlah terik.
“Mau kemana nih kita?” tegur Radith yang pada saat itu memecah suasana.
“Kita ke Hyper Mall Bekasi aja deh, lagipula gue penasaran sama cewek yang gue ketemu waktu itu”
“Jiah, dia lagi yang lu bahas. Emang nggak ada lagi cewek yang lain apa?”
“Gue masih penasaran aja sih...”
“Penasaran apa penasaran? Jangan-jangan lu suka ya sama tuh dia?”
“Wah gile lu, gue belum kenal masa udah suka sih” sambil ku jitak kepalanya
“Aduh, woi ini di jalan...”
“Ups, sorry..” pintaku maaf. Dia pun tertawa iseng.
Kami bercanda sepanjang perjalanan. Di dalam perjalanan tek henti-hentinya aku memikirkan gadis tersebut. Tiba-tiba wajah gadis tersebut muncul dalam benak pikiranku seperti slide foto. Di awal aku bertemu dengannya pada minggu pagi, pertemuan yang tidak sengaja. Entah dia melihat ku pada waktu itu atau tidak. Yang pasti wajahnya tidak bisa ku lupakan begitu saja. Pertemuan yang kedua, entah di sengaja atau tidak, aku melihatnya kembali saat mengantarkan Radith membeli Blackberry, aku melihatnya seperti memakai pakaian tugas. Akupun mulai memikirkan perkataannya Radith. Apakah ini yang disebut falling in love at first sight atau jatuh cinta pada pandangan pertama. Baru kali ini seumur hidupku, aku melihat seorang gadis sampai tidak dapat melupakannya. Lalu sepertinya ku mendengar seseorang yang menegurku.
“Woy, dah mau sampe nih…” tegur Radith membangunkanku dari lamunanku
“Lu ngelamun apaan sih Ga, dari tadi gue panggil-panggil diem terus?”
“Gak papa kok, ya udah cari tempat parkir yang kosong deh. Abis itu kita cari foodcourt yang enak makanannya. Gimana?”
“Atur aja deh. You’re the boss!”
“Bisa aja lu…!”

***

Setelah kami meletakkan mobil di pelataran, kami bergegas naik ekskalator, kami melihat lautan manusia sibuk dengan segala macam aktifitasnya. Mulai dari shopping, wisata kuliner, ataupun hanya sebatas memanjakan mata saja. Gak salah kalau di tempat ini di jadikan tempat hangout anak-anak muda. Bahkan di sini bioskop se-kaliber Senayan City XXI disediakan. Wow. Kami berjalan menuju foodcourt yang berada di lantai 4. Akhirnya ku melihat tempat bernama Pizza Hut, wow kayaknya enak tuh. Lalu ku mengajak Radith untuk makan di sana.
“Dit, kayanya tempatnya rame tuh dan enak” aku menunjukan tempat tersebut.
“Iya juga tuh, kita coba yuk mungkin aja enak, udah lama nih gue nggak makan pizza dan sapa tau aja bisa kenalan sama yang bening-bening gitu” candanya
“Lu tuh kalo urusan cewe paling getol dagh!” ledekku
“Eit salah lu” kilahnya “Paling getol gue itu kalo sama hal yang serba gratis-gratis!”
“Oh iya ya. Gue lupa!” akupun menepuk keningku
Setelah mendapatkan tempat duduk, hingga salah satu waitress menghampiri kami.
“Mau pesan apa mas?” tanyanya sembari menyerahkan daftar menunya
“Saya pesan Meat Lovers dengan pinggiran cheese luar dalam ukuran sedang. Minumnya Rootbeer aja deh. Lu pesen apa Dit?” tanyaku pada Radith.
“Gue pesen Quadza ukuran sedang aja deh, minumnya samain lu aja”
“Kayaknya itu saja deh mbak” akupun menyerahkan daftar menunya, ketika aku menyerahkannya aku melihat wajahnya. Dan ternyata Oh My God, dia gadis yang aku cari selama ini. Dia melemparkan senyum padaku. Lesung pipinya membuatku semakin terpana. Jadi rupanya kemarin waktu aku melihat ternyata dia sedang rehat dan dia kerja di sini, di tempat makanan siap saji ini. Dia pun melangkah pergi menuju kasir. Ku lihat Radith sedang melihat-lihat sekitar sembari memainkan Blackberry-nya.
“Dit, gila dit…!” tegurku mengagetkan dia.
“Siapa yang gila, perasaan gue gak gila deh” tanyanya melihatku aneh
“Maksud gue cewek yang waktu itu lho…”
“Cewek yang mana sih?”
“Yang gue certain waktu itu, inget gak lo?”
“Apaan sih gue gak ngerti, lu sakit ya?” dia pegang kening ku
“Serius! Ternyata dia kerja di tempat ini sebagai waitress!” ucapku senang
Tanpa kusadari, beberapa orang di sekitarku melihat kami dengan pandangan yang aneh, sepertinya mereka baru melihat binatang sirkus yang baru lepas.
“Kalo lo gak percaya nanti lihat, siapa yang datang membawa pesanan kita!” ucapku berbisik kepada Radith
“Ah, masa sih?”
“Ye..,malah gak percaya! Nanti kita tunggu”
Setelah sepuluh menit kami menunggu, akhirnya pesanan kami datang. Tapi yang kulihat bukan dia, tetapi seorang wanita lain.
“Eh, koplak ini yang lu maksud?” Radith menyikutku sambil berbisik
“Bukan cumi, ini mah beda lu liat aja dari postur tubuhny, mata lu rabun ya?”
“Cakep juga sih” ujarnya
“Ini mas pesanan makanannya!” selanya, iapun meletakan beberapa pesanan kami. Lalu aku pun bertanya secara pelan kepadanya
“Mbak, yang tadi mengantar menu mana”
“Yang mana ya”
“Yang tadi pertama kali kita datang” jawabku ragu
“Oh, emangnya mas kenal dengan dia ya?”
“Gak terlalu kenal sih, tapi saya kenal dikit…” ku lihat dia menyudutkan kedua ujung alisnya, sepertinya dia agak bingung
“Kok bukan dia yang mengantarkan makanannya?”
“Oh, kebetulan dia lagi melayani pelanggan yang lainnya” ia pun menunjukannnya gadis tersebut.
“Oia mbak, kalau boleh tau, restoran ini tutup jam berapa ya?”
“Oh, tutupnya jam 10 malam, adalagi yang mau di tanyakan?”
“Itu aja deh, makasih ya” ku lemparkan senum simpul kepadanya.
Kemudian kami pun menyantap pizza yang telah kami pesan sebelumnya. Aku mengobrol dengan Radith tentang apa saja yang bisa kami obrolkan. Jangan heran kalau aku dan Radith mengobrol, sudah seperti sahabat lama yang jarang bertemu. Rame dan selalu heboh. Aku jadi ingat pertama kali aku berrtemu dengan Radith. Selepas aku lulus SMP, aku pun melanjutkan di sekolah swasta SMU Proklamasi.
Sewaktu aku masuk, aku belum mempunyai teman dan hanya teman dari SMP ku saja, itupun hanya beberapa orang. Ketika itu sedang MOS atau biasanya disebut Ospek, kami murid-murid baru harus patuh apa yang di perintahkan oleh para senior kami. Hingga suatu hari, salah satu atributku tertinggal di rumah, mau tidak mau aku dapat hukuman dari seniorku. Akupun di suruh untuk menghitung luas lapangan dengan jengkal tanganku, dari sanalah ada seorang yang mendapat hukuman yang sama denganku, yaitu Radith. Di saat itulah kami mulai bersahabat hingga sampai sekarang ini. Bahkan Radith menganggapku sebagai saudaraku sendiri dan akupun sebaliknya. Kedua orang tua kami pun menganggap kami adaalah satu saudara dan seperti anak mereka sendiri.
Tidak terasa sudah satu jam kami mengobrol, tak terasa makanan pun sudah hampir habis. Ku lihat jam tanganku menunjukan pukul 5 sore.
“Dith, kita sholat ashar dulu yuk, cari musholla di sekitar sini” ajakku,
Ku lihat Radith mengangguk setuju. Akupun menuju kasir untuk membayar makanan kami, akupun mencoba melihat sekitar mencari dimanakah dia, ku lihat dia tidak ada. Aku menyodorkan selembar dua lembar uang kertas berwarna merah ke kasir dan mengambil kembaliannya. Akupun keluar, segera aku dan Radith mencari musholla untuk kami sholat.

***

“Ga, kita udah selese nih sholatnya kan? Kita mau kemana lagi?” tanya Radith yang sembari mengenakan kembali sepatu nya.
“Enaknya kita kemana nih?” akupun bertanya sambil mengerutkan dahiku.
“Gimana kalo nonton, lagipula besok kan tanggal merah alias libur kan seru tuh”
“Wah boleh juga, tapi bayar sendiri-sendiri kan?”
“Yah, katanya di tanggung sama lu semua?”
“Huff, apa boleh buat…” akupun melihat waktu di jam tanganku yang menunjukan pukul 17.45.
“Dith, tanggung nih bentar lagi mau sholat Maghrib, kita di sini dulu aja. Oh iya taru barang titipan ade gue dulu nih di mobil lu, tadi kan kita sempet beli sesuatu. Biar nanti bawanya nggak riweuh.”
“Ya udah, nih kunci mobilnya” ia melemparkan kunci mobilnya kepadaku.
Aku segera bergegas menuju mobil dimana Radith memarkirnya. Aku melihat ke berbagai arah untuk mencarinya, ternyata banyak juga mobil yang serupa dengannya, sampai aku menjadi bingung. Akan tetapi, aku mendengar seperti ada yang menangis. Ya benar, sebuah isakan tangis. Lalu aku mencari sumber suara tangisan itu berasal. Setelah ku temui, ternyata banyak orang yang berkumpul di sana. Ku curi bisik, ternyata orang yang menangis tersebut ternyata baru saja di copet tasnya, dan tidak berhasil ditemukan tasnya. Aku penasaran, siapa orang yang malang tersebut, setelah ku lihat ternyata…
Hah, kok dia? Gadis yang bekerja di restoran tersebut. Kenapa sampai bisa terjadi kepadanya? Ku lihat ia duduk di bangku security. Aku kemudian mendekati.
“Hai, bisa aku bantu?” tanyaku pelan. Ia kemudian menatapku sendu,
“Kamu yang tadi di restoran bukan?” ia heran kemudian mengusap air matanya. Aku segera mengeluarkan sapu tangan dari jaketku dan memberikan kepadanya.
“Maaf, apa yang terjadi sama kamu?”
“Aku baru saja mengalami musibah, tasku di jambret sama dua orang, tapi mereka berhasil lolos”
“Terus apa saja yang kehilangan”
“Semuanya ada di dalam tas tersebut, bahkan aku baru saja menerima uang gaji. Aku sengaja akan memberikannya kepada adikku yang sedang sakit…” tangisnya kembali pecah, “Akan tetapi nasib berkata lain. Aku terkena musibah yang tidak aku sangka”
“Terus kamu pulangnya gimana?”
“Aku nggak tahu, temanku masih pada bekerja” tangisnya kembali mereda “Aku nggak enak sama mereka, aku hari ini dapat shift pagi jadi aku pulang lebih awal”
“Ya udah nanti pulang bareng sama aku aja!” aku membujuknya, ku lihat ia bisa tersenyum walau sedikit,
“Akan ku telpon temanku dulu ya!” ia pun mengangguk setuju. Lalu ku telpon Radith agar segera bergegas ke tempatku. Setelah beberapa saat, aku melihat Radith setengah berlari menuju ke arahku. Aku menceritakan semuanya, iapun mengerti lalu Radith membawa kami ke mobilnya segera bergegas menuju rumah Radith.

***

Sesampainya di rumah Radith, aku segera mengeluarkan motorku dari garasi Radith.
“Dit, gue langsung balik aja, gue mau anterin dia dulu” kemudian aku memakai helm dan memberikan helm kepada gadis tersebut, “Kasian dia, lagipula takut kemaleman nanti”
“Ya udah deh!” Radith menepuk pundakku “Hati-hati di jalan deh bro, nanti kalo ada apa-apa kasih tau gue aja!”
“Siap…!” aku mengangkat ibu jariku, “Ayo naik…”
Ia pun segera membonceng motorku, aku menancap gas motorku. Perlahan mulai keluar dari rumah Radith, ku mulai pacu kuda besiku menembus malam hari. Lalu lintas begitu padat merayap, maklum saja ini dimana orang-orang baru pulang kerja.
“Rumah kamu di Harapan Baru bukan?” tanyaku memecah kesunyian malam
“Kok kamu tau. Memangnya kamu tinggal di sana?”
“Ia, aku tau soalnya minggu pagi aku melihat kamu di pasar bersama seorang wanita paruh baya” aku mencoba mengingatkannya kembali.
“Oia, kenapa kok kamu mau menolong aku” tanyanya, ia sedikit merenggangkan pegangannya padaku.
“Nggak apa-apa, aku emang mau tolong aja. Sebelumnya aku nggak nyangka aja kalo hal tersebut terjadi sama kamu”
“Terus…”
“Aku sempat berpikir, hari sudah mulai gelap nanti kamu akan pulang sama siapa” aku menjelaskan, “Tadinya aku ragu, saat aku mau tawarin untuk nganterin kamu takutnya ada yang udah mau jemput kamu.”
“Jemput gimana? Lah, kan hapeku dan yang lainnya ada di dalam tas tersebut. Kalaupun ada, mungkin aku sudah menelpon ayahku untuk di jemput”
“Maaf aku lupa…” pintaku, “Terus, cowok kamu nggak jemput kamu?”
“Cowok darimana?” jawabnya,
“Aku nggak punya cowok, lagipula aku belum siap untuk menjalani hubungan sementara waktu dulu hingga aku menemukan yang cocok terlebih dahulu ataupun ada orang yang siap menerimaku apa adanya, tapi makasih banget ya udah mau tolongin aku, kalo nggak ada kamu entah aku akan bagaimana” ia kembali merapatkan pegangannya kepadaku, mungkin lebih erat dari yang sebelumnya
“Oh ia, sudah sampai nih kita kemana lagi?”
Ia segera menunjukan arah rumahnya. Ia pun minta di turunkan di depan gang rumahnya. Dia pun memberikan helm dan jaket kepadaku.
“Terima kasih ya. Aku pulang dulu. Sapu tanganmu kukembalikan setelah kucuci saja” dia memegang sapu tangan tersebut
“Tidak usah!” aku menolaknya,
“Benar?”
Aku mengangguk. Ia memberikannya kepadaku dan aku langsung melipat dan menyimpannya ke dalam sakuku. Kemudian aku bersiap-siap pulang. Ia segera bepamitan pulang. Aku lupa untuk menanyakan namanya. Saat aku menoleh kembali ia sudah berjalan cukup jauh. Akan tetapi hati kecilku memberontak, menyuruhku untuk menghampirinya kembali untuk mengatakan isi hatiku yang sesungguhnya. Segera aku mematikan motorku da meletakkan helmku. Aku segera berlari kearah dia.
“Hai!” sapaku. Nafasku terengah-engah tak menentu. Jantungku berdebar-debar seolah akan meledak.
“Bolehkan aku mengatakan sesuatu padamu?”
“Ada apa ya? Kok kamu kembali lagi?”
“Ada hal penting yang akan aku bicarakan, bisa minta waktu sebentar saja?
“Ia…” ia agak heran walaupun mengizinkannya
“Aku, aku sepertinya menyukaimu. Aku menyukaimu sejak pertam kali aku melihat kamu. Aku menyukaimu sejak pertam kali melihat senyummu. Aku menyukaimu karena kamu kuat menghadapi masalah. Aku menyukaimu saat kamu menatapku dengan wajah sendu itu. Dan aku menyukaimu hingga aku lupa menanyakan namamu dan juga mencuci sapu tangan yang masih ada sisa air matamu dan masih tersimpan di dalam jaketku. Kurasa, aku…aku cinta sama kamu.”
Selanjutnya yang kurasakan waktu seakan berhenti. Aku tidak tahu darimana aku bisa berkata seperti itu dengan cepat tanpa ragu. Lalu ia menatapku dengan tatapan datar. Lalu kulihat senyuman mengembang di bibirnya.
“Bagaimana kamu bisa mencintai orang lain yang kamu sendiri belum tahu namanya?” tanyanya kemudian. Aku terdiam dan tersenyum. Kugaruk-garuk kepalaku. Dan aku tahu itu perbuatan yang sangat bodoh.
“Niken. Namaku Niken.”

***

Dari kejadian malam itu, aku mendapatkan pelajaran yang penting. Sekarang aku lebih sering menjemput dia pulang kerja setelah aku pulang kuliah. Terkadang aku harus mengantarnya berangkat kerja.
Ia gadis yang telah membuatku berani melakukan sesuatu dan membuatku percaya akan takdir yang menuntunku menolongnya di parkir basement salah satu pusat perbelanjaan. Gadis yang akhirnya kutahu bernama Niken. Ia gadis sederhana yang akhirnya menjadi kekasihku. Seorang yang mencintaiku apa adanya begitu pun aku dan ia sangat sederhana.
Image and video hosting by TinyPic

Senin, 17 Januari 2011

Definisi Kurikulum

Istilah kurikulum pada mulanya digunakan dalam dunia olah raga pada zaman yunani kuno. Curriculum adalah bahasa yunani berasal dari kata Curir artinya pelari dan Curere artinya tempat berpacu. Curriculum artinya jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Mengambil makna yang terkandung dari rumusan di atas, definisi kurikulum dalam pendidikan merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh peserta didik untuk memperoleh ijzah.

Rumusan atau batasan kurikulum itulah yang pertama kali digunakan dalam bidang pendidikan. Atas dasar batasan itu pula, sebagian besar para praktisi pendidikan sampai saat ini memandang bahwa kurikulum tidak lain sejumlah pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah. Memperhatikan batasan kurikulum di atas, tersirat dua hal pokok, (1) isi kurikulum, yang memuat sejumlah mata pelajaran, dan (2) tujuan kurikulum, yaitu untuk menguasai sejumlah mata pelajaran tersebut yang dilambangkan deng

Beberapa Tafsiran Mengenai Istilah Kurikulum
• Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran
• Kurikulum sebagai rencana pembelajaran
• Kurikulum sebagai pengalaman belajar

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi(SI), proses, kompetensi lulusan(SKL), tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Image and video hosting by TinyPic

Tips gokil saat ketahuan "nyontek"

Sebelumnya, mungkin tips kaya ginian udah sering di bahas, tapi di sini ada beberapa tips yang agak gokil bahkan sedikit ekstrim.

Ini sebenernya cuman ide iseng aja, soalnya ada temen cerita dia ketauan nyontek

Oh iya sedikit info, sikap pertama yang kita tunjukkan saat kita ketahuan nyontek itu 99% menentukan hukuman yang akan kita terima

1. Stay Cool
Semua perjuangan anda akan sia-sia tanpa percaya diri dan berani mati, kalian harus tetap stay cool saat ketahuan nyontek, jangan tunjukkan bahwa kalian sudah dikalahkan oleh sang PENGAWAS [apalagi bapak2 pnya kumis tebel] kurangi gerak-gerik yang mencurigakan, jangan berkeringat berlebih (yang nantinya bisa membuat seisi kelas mencium bau badan anda, kan malu!)

2. Jaga Sorot Mata anda
Saat sang PENGAWAS menatap mata anda, tatap balik matanya! Jangan tunjukkan sedikitpun perasaan takut ataupun kekalahan dari mata anda, anggap saja dia hanya menggertak. Tunjukkan bahwa anda adalah orang yang gak tau malu yang udah ketahuan tapi masih sotoy.

3. Buang barang bukti
Kalo kalian suka baca buku detektif pasti sudah ngerti. Buang semua barang yang nantinya bisa memberatkan persidangan anda! Seperti contekan kecil yang mungkin anda sembunyikan. Kalau anda mencontek dari HP hapus SMS contekan yang anda dapat dari teman, atau hapus file yang berisi contekan lainnya, atau dalam keadaan terdesak dimana PENGAWAS mendatangi anda banting HP nya! Dalam situasi ini PENGAWAS akan kaget saat melihat orang aneh yang tiba-tiba membanting HPnya sendiri (apalagi hp ny BlackBerry), manfaatkan situasi ini untuk membuat alibi seperti HP anda licin kena kecap (emang ada kecap di saat ujian ya?)

4. Selalu cari kambing hitam
Tips ini berlaku apabila anda ketahuan kerjasama, atau saat anda sudah tidak bisa berpikir dan berniat menjatuhkan orang lain. Saat ketahuan kerjasama selalu buat alibi yang memberatkan partner nyontek anda, jatuhkan kesalahan padanya buat seakan-akan dia adalah orang yang memaksa anda menyontek. Kambing hitam juga bisa dipakai untuk mengalihkan perhatian PENGAWAS, contohnya yaitu pada kasus berikut :

(pengawas melihat Budi yang gerak-geriknya mencurigakan dan berniat mendatanginya)

Budi : (sadar kalau diperhatikan pengawas) "Woi Rudi! sialan loe nyontek ya!!"
Rudi : (kaget) "Ha...??"
Budi : "Pak pengawas, Rudi nyontek...!!!"
Rudi : "WTF...!!"

Ini adalah trik bejat, kotor, keji, tidak kenal moral, tidak berperikemanusiaan, namun jitu!!!


5. Taktik All for One and One for All
Taktik ini digunakan saat anda sudah ketangkap basah nyontek namun ga mau dihukum sendiri. Caranya adalah panggil nama teman anda secara asal yang ada diruangan, lalu bilang ke pengawas kalo dia juga nyontek supaya dia juga dihukum bersama anda

7. Tips terakhir
Tips terakhir adalah tips yang paling disarankan oleh gw karena ini yang paling tipikal dan paling manjur. Banyak orang menggunakan cara ini karena mudah pas dan ga banyak syarat. Bisa dilakukan semua umur dan ga perlu bimbingan orangtua, nah yang harus anda lakukan adalah...

Pasrah


Sumber : DuckFlame : "Tips gokil saat ketahuan Nyontek "

Image and video hosting by TinyPic
Print this page
Protected by Copyscape Online Plagiarism Scanner
This Blog Is Protected and Registered.
Do not try to copy without the source.

myfreecopyright.com registered & protected